Senin, 10 Maret 2014

Ekonomi mikro

PENGANTAR EKONOMI MIKRO
Ilmu ekonomi mikro (sering juga ditulis mikro ekonomi) adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor input,barang,dan jasa yang diperjualbelikan. Ekonomi mikro meneliti bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut memengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan penwaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya.
Kebalikan dari ekonomi mikro adalah ekonomi makro, yang membahas aktivitas ekonomi secara keseluruhan, terutama mengenai pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, berbagai kebijakan perekonomian yang berhubungan, serta dampak atas beragam tindakan pemerintah ( misalnya perubahan tingkat pajak ) terhadap hal-hal tersebut.
Salah satu tujuan ekonomi mikro adalah menganalisa pasar beserta mekanismenya yang membentuk harga relative terhadap produk dan jasa, dan alokasi dari sumber terbatas diantara banyak penggunaan sumber alternative. Ekonomi mikro menganalisa kegagalan pasar, yaitu ketika pasar gagal memproduksi hasil yang efisien; serta menjelaskan berbagai kondisi teoritis yang dibutuhkan bagi suatu  pasar persaingan sempurna. Bidang-bidang penelitian yang penting dalam ekonomi mikro, meliputi pembahasan mengenai keseimbangan umum (general equilibrium), keadaan pasar dalam infomasi asimetris, pilihan dalam situasi ketidakpastian, serta berbagai aplikasi ekonomi dari teori permainan. Juga mendapat perhatian ialah pembahasan mengenai elastisitas produk dalam system pasar.
Kegagalan pasar
Dalam ekonomi mikro, istilah “kegagalan pasar” tidak berarti bahwa sebuah pasar tidak lagi berfungsi. Malahan, sebuah kegagalan pasar adalah situsi dimana sebuah pasar efisien dalam mengatur produksi atau alokasi barang dan jasa ke konsumen.
Empat jenis utama penyebab kegagalan pasar adalah:
·         Monopoli atau dalam kasus lain dari penyalahgunaan dari kekuasaan pasar dimana sebuah pembeliatau penjual biasa memberi pengaruh signifikan pada harga atau keluaran.
·         Ekternalitas, dimana terjadi dalam kasus dimana ”pasar tidak dibawa kedalam akun dari akibat aktivitas ekonomi didalam orang luar atau orang asing.
·         Barang publik seperti pertahanan nasional dan kegiatan dalam kesehatan publik seperti pembasmian sarang nyamuk. Contohnya, jika membasmi sarang nyamuk diserahkan pada pasar pribadi, maka jauh lebih sedikit sarang yang mungkin akan dibasmi.
·         Kasus dimana terdapat informasi asimetris atau ketidakpastian (informasi yang efisien). Informasi asimetris terjadi ketika salah satu pihak dari transaksi memiliki informasi yang lebih banyak dan baik dari pihak yang lain.


Penerapan ekonomi mikro
Ekonomi mikro yang diterapkan termasuk area besar belajar,banyak diantaranya  banyak menggambarkan metode dari yang lainnya. Regulasi dan organisasi industri mempelajari topik seperti masuk dan keluar dari firma,inovasi,aturan merek dagang. Hokum dan ekonomi menerapkan prinsip ekonomi mikro kepemilihan dan penguatan dari kompetisi dengan rezim legal dan efisiensi relatifnya. Ekonomi perburuhan mempelajari tentang upah, kepegawaian, dan dinamika pasar buruh. Finansial publik (juga dikenal dengan ekonomi publik) mempelajari rancangan dari pajak pemerintah dan kebijakan pengeluaran dan efek ekonomi dari kebijakan-kebijakan tersebut (contohnya, asuransi sosial). Ekonomi kesehatan mempelajari organisasi dari sistem kesehatan, termasuk peran dari pegawai kesehatan dan program asuransi kesehatan. Politik ekonomi mempelajari peran dari intitusi politik dalam menentukan keluarnya sebuah kebijakan. Ekonomi  kependudukan , yang mempelajari tantangan yang dihadapi oleh kota-kota, seperti gepeng, polusi air dan udara,kemacetan lalu lintas, dan kemiskinan digambarkan dalam geografi kependudukan dan sosiologi. Finansial ekonomi mempelajari topik seperti struktur dari portofolio yang optimal, rasio dari pengembalian ke modal, analisa ekonometri dari keamanan pengembalian, dan kebiasan finansial korporat . Bidang sejarah ekonomi mempelajari evolusi dari ekonomi dan institusi ekonomi, menggunakan metode dan teknik dari bidang ekonomi, sejarah,geografi, sosiologi, psikologi, dan ilmu politik.





KONSEP DASAR STRUKTUR PASAR DALAM EKONOMI MIKRO


PASAR MONOPOLI
Struktur pasar yang sangat bertentangan. Ciri-cirinya dengan persaingan sempurna adalah pasar monopoli . Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat satu perusahaan saja, dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang sangat dekat.

Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
A.      Pasar monopoli
adalah industri satu perusahaan yaitu hanya ada satu saja perusahaan dalam industri tersebut. Dengan demikian barang atau jasa yang dihasilkannya tidak dapat dibeli dari tempat lain.
B.      Tidak mempunyai barang pengganti mirip
Barang yang dihasilkan perusahaan tidak monopoli tidak dapat digantikan oleh barang lain yang ada dalam pasar. Barang tersebut merupakan satu-satunya jenis barang yang seperti itu dan tidak terdapat barang mirip (close substitute) yang dapat menggantikan barang tersebut

C.      Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk kedalam industri
Sifat ini merupakan penyebab utama yang menimbulkan perusahaan yang mempunyai kekuasaan monopoli. Tanpa sifat ini pasar monopoli tidak akan wujud, karena tanpa adanya halangan tersebut pada akhirnya akan terdapat beberapa perusahaan di dalam industri.

D.      Dapat memengaruhi penentuan harga
Oleh karena perusahaan monopoli merupakan satu-satunya penjual didalam pasar, maka penentuan harga dapat dikuasainya oleh sebab itu perusahaan monopoli di pandang sebagai penentu harga (price setter), dengan mengadakan pengendalian ke atas produksi dan jumlah barang yang ditawarkan perusahaan monopoli dapat menetukan harga pada tingkat yang dikehendakinya.

E.       Promosi iklan kurang diperlukan
Perusahaan monopoli tidak perlu mempromosikan barangnya dengan menggunakan iklan. Pembeli yang memerlukan barang diproduksikannya terpaksa membeli dari padanya.

Faktor-faktor yang menimbulkan pasar monopoli

a)      Memiliki sumber daya yang unik
Salah satu sumber penting dari adanya monopoli adalah  pemilikan suatu sumber daya unik (istimewa yang tidak dimiliki oleh orang atau perusahaan lain) contohnya: perusahaan permata “de beers company” di Afrika Selatan, hampir semua pertambangan permata yang ada didunia ini dimiliki perusahaan tersebut.

b)      Dapat menikmati skala ekonomi
Jumlah produksinya sangat besar dan meliputi hampir seluruh produksi yang diperlukan di dalam pasar. Suatu industri yang skala ekonominya mempunyai sifat itu adalah perusahaan yang dikatakan merupakan monopoli alamiah (natural monopoly) seperti contohnya: perusahaan jasa umum (listrik, air minum, telepon, dan perusahaan angkutan kereta api).

c)       Kekuasaan ekonomi yang diperoleh melalui peraturan pemerintah
Peraturan paten dan hak cipta (copy right) adalah jaminan hukum untuk menghindari dari penjiplakan, tetapi hak cipta khusus diberikan kepada penulis buku dan pengubahnya.

d)      Hak usaha eksklusif
Untuk menciptakan keadaan ekonomi yang baik secara serentak, pemerintah harus menjalankan dua langkah: memberikan hak monopoli pada suatu perusahaan dalam suatu kegiatan tertentu, menentukan harga atau tarif yang rendah keatas barang atau jasa yang diproduksikan. Contoh : perusahaan air minum, pembangkit listrik, angkutan kereta api. Tanpa adanya hak eksklusif untuk berusaha sebagai perusahaan monopoli akan timbul halangan mengikuti skala ekonomi secara maksimum.
Kebaikan perusahaan monopoli

a.       Apabila menikmati skala ekonomi, biaya produksi lebih murah daripada di firma, pasar persaingan sempurna, dan tingkat produksi lebih besar.

b.      Mutu barang semakin meningkat dan harganya semakin murah, apabila perusahaan terus-menerus melakukan pengembangan dan inovasi.

c.       Kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan, apabila monopoli terus menghasilkan barang yang lebih murah dan lebih bermutu.


Keburukan perusahaan monopoli

1)      Harga barang lebih mahal dan tingkat produksi lebih rendah di pasar persaingan sempurna.
2)      Barang yang dihasilkan tidak banyak mengalami perubahan
3)      Kesejahteraan masyarakat lebih buruk daripada yang diwujudkan oleh pasar persaingan sempurna. disamping itu monopoli cenderung memperburuk distribusi pendapatan dalam masyarakat.
Contoh pasar monopoli:
perusahaan jasa umum, perusahaan air minum, perusahaan pembangkit listrik, perusahaan kereta api.




PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal, karena diangggap sistem pasar ini adalah struktur pasar yang akan menjamin terwujudnya kegiatan memproduksi barang atau jasa yang tinggi (optimal)atau efisiensinya.
Persaingan sempurna adalah  struktur pasar atau industri dimana terdapat penjual dan pembeli, dan setiap penjual atau pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan pasar.
Ciri-ciri pasar persaingan sempurna
a.      Perusahaan adalah pengambil harga (price taker)
Adalah suatu perusahaan yang ada didalam pasar tidak dapat menentukan atau mengubah  pasar.

b.      Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk
Sekiranya perusahaan mengalami kerugian, dan ingin meninggalkan industry tersebut. Langkah ini dapat dengan mudah dilakukan. Sebaliknya apabila ada produsen yang ingin melakukan kegiatan di industri tersebut, produsen dapat dengan mudah melakukan kegiatan yang diinginkanya tersebut.

c.       Menghasilkan barang serupa
Barang yang dihasilkan berbagai perusahaan tidak mudah untuk dibedakan. Barang yang dihasilkan sangat sama atau serupa,jadi tidak ada gunanya jika perusahaan untuk melakukan persaingan yang berbentuk persaingan bukan harga atau (non price competition) yaitu persaingan dengan iklan dan promosi penjualan.

d.       Terdapat banyak perusahaan di pasar
Sifat inilah yang menyebabkan perusahaan tidak mempunyai kekuasaan untuk mengubah harga. Meliputi dua aspek yaitu jumlah perusahaan sangat banyak dan masing-masing perusahaan adalah relative kecil kalau dengan keseluruhan jumlah perusahaan didalam pasar, akibatnya jumlah produksi perusahaan tersebut sedikit dibandingkan dengan perusahaan yang lain.

e.       Pembeli mempunyai pengetahuan sempurna mengenai pasar
Mereka juga mengetahui tingkat harga yang berlaku dan perusahaan-perusahaan ke atas harga tersebut. Akibatnya para produsen tidak dapat menjual barangnya dengan harga yang lebih tinggi dari yang berlaku di pasar.

Di bandingkan dengan struktur pasar yang lain, pasar persaingan sempurna mempunyai beberapa kebaikan dan keburukannya :
Kebaikannya:
a.       Dapat memaksimumkan efisiensi,
b.      Tingkat kebebasan bertindak dan memilih  tinggi
c.       Dapat menciptakan distribusi pendapatan yang lebih baik.
Kelemahannya: 
a.       Tidak menggalakkan motivasi,
b.      Adakalanya menimbulkan biaya sosial,
c.       Pilihan konsumen terbatas     
d.      Adakalanya biaya produksi lebih tinggi dan adakalanya distribusi pendapatan tidak seimbang.
Contoh pasar persaingan sempurna :
 perusahaan makanan, perusahaan peralatan pabrik dan perusahaan tekstil
“sumber: pengantar ekonomi mikro, karangan; sadono sukirno, penerbit; rajawali pers,  th.  Juli-2011  edisi; ke tiga”



PASAR PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA
Pasar persaingan tidak sempurna adalah pasar atau industri yang terdiri dari produsen-produsen yang mempunyai kekuatan pasar atau mampu mengendalikan harga output di pasar.
Terdapat tiga model umum di pasar persaingan tidak sempurna, yaitu pasar monopoli,pasar persaingan monopolistic dan oligopoly.
Pasar monopoli merupakan industri yang terdiri dari satu perusahaan dimana terdapat hambatan bagi perusahaan-perusahaan baru untuk memasuki pasar. Beberapa hambatan masuk berupa waralaba pemerintah, paten, skala ekonomi dan keunggulan biaya lain, kepemilikan atas faktor produksi yang langka.
Persaingan monopolistic merupakan industri yang memiliki banyak produsen di mana perusahaan pesaing bebas memasuki industri dan perusahaan-perusahaan mendiferensiasikan produk mereka. Diferensiasi produk dimaksudkan untuk memenuhi keinginan konsumen, membangun reputasi atas produk yang dihasilkan dan dan memberikan pelayanan yang baik. Selain kelebihan berupa adanya keanekaragaman produk, efisiensi dan informasi tentang produk, diferensiasi produk juga mempunyai  kelemahan yaitu adanya pemborosan, harga produk yang lebih mahal, kesalahan informasi dan kejenuhan masyarakat terhadap tayangan iklan.
Oligopoly adalah industri dengan sejumlah kecil perusahaan yang masing-masing cukup mampu untuk mempengaruhi harga pasar dari output yang dihasilkan. Selain memiliki banyak bentuk dalam pasar oligopoly terdapat juga empat model yang umum dikenal yaitu model kolusi, model cournot, model kurva permintaan patah dan model kepemimpinan harga.
Perusahaan-perusahaan yang memiliki kekuatan pasar dihadapkan pada empat keputusan penting yaitu berapa output yang akan diproduksi, bagaimana memproduksinya, berapa input yang akan diminta dimasing-masing pasar dan berapa harga output yang akan ditetapkan.
Keputusan harga dan output oleh perusahaan dalam pasar persaingan tidak sempurna berbeda-beda tergantung pada bentuk pasar di mana perusahaan berada dan tujuan dari perusahaan adalah memaksimalkan laba total.
Diskriminasi harga merupakan ketetapan harga yang berbeda untuk pembeli barang yang sama atau penetapan harga dimana perbandingan harga dan biaya marjinal berbeda di antara para pembeli. Diskriminasi harga dibedakan menjadi tiga yaitu diskriminasi harga derajat ketiga, diskriminasi harga derajat kedua dan diskriminasi harga derajat pertama. 
Contoh  pasar persaingan tidak sempurna:
Perusahaan bahan makanan (beras, minyak goreng,bumbu dapur,gula), persaingan harga pasar
“Sumber buku ekonomi pertanian karya Ratya Anindita,dkk Juli-2008 bab 1”



PERKEMBANGAN STRUKTUR PASAR INTERNASIONAL
Pasar internasional adalah pasar yang membeli dan menjual poduk dari beberapa Negara. Pasar internasional melampaui ekspor pemasar dan menjadi lebih terlibat dalam lingkungan pemasaran di Negara-negara dimana suatu organisasi melakukan bisnis penetapan harga.
Pemasaran internasional adalah kegiatan pemasaran yang melewati batas-batas lebih dari satu Negara. Pemasaran internasional mertupakan penerapan konsep, prinsip, aktifitas, dan proses manajemen pemasaran dalam rangka penyaluran ide, barang atau jasa perusahaan kepada konsumen di berbagai Negara.
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu Negara dengan penduduk Negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa perorangan (individu dengan individu),antara individu dengan pemerintah suatu Negara atau pemerintah suatu Negara dengan pemerintah Negara lain.
Manfaat perdagangan internasional
a.       Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi dinegeri sendiri
b.      Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
c.       Memperluas pasar dan menambah keuntungan
d.      Transfer teknologi modern
Penetapan harga
Harga merupakan alat evaluasi dan komunikasi dalam pasar internasional.Menetapkan harga yang tetap merupakan kunci kesuksesan dan kegagalan. Bahkan ketika pemasar internasional memproduksi produk yang tepat, mempromosikannya dengan benar, membangun jalur distibusi yang layak, upaya tersebut akan gagal bila ia salah menetapkan harga. Sebuah penawaran harga seharusnya mencerminkan baik kualitas maupun nilai produk yang dipersepsikan konsumen.
Tujuan penetapan harga
Keputusan penetapan harga dilihat dengan dua cara:
·         Penetapan harga sebagai sebuah instrument aktif untuk mencapai tujuan pemasaran,  perusahaan menggunakan harga untuk mencapai sebuah tujuan spesifik, antara lain target memperoleh keuntungan, target pangsa pasar, atau tujuan spesifik lainnya.
·         Penetapan harga sebagai elemen statis sebuah keputusan bisnis, hanya dengan mengekspor kelebihan persediaan, menempatkan bisnis luar negeri bukan sebagai prioritas utama, dan menganggap penjualan ekspor hanya memberikan kontribusi yang dalam volume penjualan total.
Kenaikan harga
Kenaikan harga adalah masalah rumit yang sering kali terjadi di dalam dunia ekonomi, dan tidak dapat disanksikan lagi kenaikan harga membawa pengaruh bagi setiap elemen masyarakat yang terlibat didalamnya, tak terkecuali bagi produsen.
Biaya ekspor
Keuntungan berlebih memang terjadi di sebagian pasar internasional, namun umumnya penyebab adanya perbedaan harga antara Negara pengekspor dengan Negara pengimpor di sebut dengan istilah kenaikan harga, yang merupakan biaya tambahan yang muncul akibat mengekspor produk dari Negara yang satu ke Negara yang lain.
Biaya, pajak, tarif, administrasi
Pajak menyangkup tarif, dan tarif mempengaruhi harga untuk konsumen akhir, hal ini sering dihadapi oleh para pedagang internasional; dalam kebanyakan kasus, konsumen dapat mengatasi keduanya. Tarif adalah sejumlah biaya yang dikenal ketika barang dibeli dari Negara lain dan masuk ke dalam negeri.
Inflasi
Inflasi adalah suatu keadaan di mana harga barang-barang secara umum mengalami kenaikan dan berlangsung dalam waktu yang lama terus menerus.   
Deflasi
Dalam keuangan modern, deflasi didefinisikan sebagai meningkatnya permintaan terhadap uang berdasarkan jumlah uang yang berada dalam masyarakat. Deflasi kebalikan dari inflasi. Bila inflasi terjadi akibat banyaknya jumlah uang yang beredar di masyarakat, maka deflasi terjadi karena kurangnya jumlah uang yang beredar. Salah satu cara menanggulangi deflasi adalah dengan menurunkan tingkat suku bunga.
Pendekatan untuk mengurangi kenaikan harga
Tiga metode yang digunakan untuk mengurangi biaya dan kenaikan harga adalah sebagai berikut:
·         Menurunkan biaya produk, apabila biaya produsen dapat diturunkan, maka dampaknya akan dirasakan oleh seluruh saluran distribusi.
·         Menurunkan tarif, ketika tarif berperan dalam kenaikan harga, yang biasanya memang demikian, perusahaan akan mencari cara untuk menurunkannya.
·         Menurunkan biaya produksi, saluran distibusi yang lebih pendek membuat perusahaan dapat mengendalikan harga produk.
Penawaran harga
Dalam menawarkan harga barang untuk penjualan di pasar internasional, sebuah kontrak dapat mencakup elemen-elemen spesifik yang bisa mempengaruhi harga, misalnya kredit, periode penjualan, dan transportasi. Pihak-pihak yang bertransaksi harus yakin bahwa penawaran yang disetujui telah meliputi pihak yang akan bertanggungjawab atas barang-barang selama transportasi dan yang akan membayar biaya transportasi serta dalam hal apa saja.
Contoh struktur pasar internasional :
Impor: barang-barang elektronika, bahan mentah mesin kendaraan bermotor, kereta api
Ekspor: rempah-rempah, teh, batu bara, emas, timah, hasil hutan
“Sumber : http//:www.wikipedia.com/perkembangan struktur pasar internasional”
 


contoh makalah gaya kepemimpinan

     BAB I
PENDAHULUAN

Dalam kehidupan organisasi, gaya kepemimpinan seorang pemimpin adalah hal yang penting diperhatikan. Kepemimpinan dalam sebuah organisasi dituntut untuk bisa membuat individu-individu dalam organisasi yang dipimpinnya bisa berperilaku sesuai dengan yang diinginkan oleh pemimpin untuk mencapai tujuan organisasi. Maka dari itu seorang pemimpin haruslah bisa memahami perilaku individu-individu di dalam organisasi yang dipimpinnya untuk bisa menemukan gaya kepemimpinan yang tepat bagi organisasinya.

Perilaku individu berbeda satu dengan yang lainnya. Hal ini tergantung dari stimulus atau hal-hal yang bisa memotivasi individu tersebut untuk berprilaku dan juga bagaimana individu tersebut mengelola menindaklanjuti stimulus tersebut. Perbedaan inilah yang memunculkan adanya perilaku yang bersifat positif dan negative.

Perilaku individu yang bersifat positif dan negative tersebut tentunya juga berhubungan dengan gaya kepemimpinan. Hal tersebut dapat dilihat pada teori perilaku yang dipaparkan oleh Douglas McGregor dalam buku The Human Side of Enterprises (1983) yaitu teori X dan Y. Teori ini menyebutkan bahwa individu terbagi menjadi dua karakteristik yang berbeda. Teori X mengasumsikan individu bersifat negative dan teori Y mengasumsikan individu bersifat positif. Salah satu asumsi dari teori X adalah kebanyakan orang harus dikontrol secara ketat dan seringkali dipaksa untuk mencapai tujuan organisasi. Sedangkan asumsi teori Y adalah kebanyakan orang bersifat self-directed dalam pekerjaannya jika motivasi diberikan dengan cara yang tepat.

Gaya atau perilaku kepemimpinan terkait dengan karakteristik tersebut. Gaya kepemimpinan menurut Kenneth Blanchard (1988, p.1) adalah pola perilaku pada saat seseorang mencoba mempengaruhi orang lain dan mereka menerimanya. Pemimpin dapat memimpin dengan gaya kepemimpinan yang disesuaikan dengan perilaku teori X dan Y yang dimiliki oleh pegawai/ karyawannya. Penyesuaian ini dibutuhkan agar pemimpin dapat memimpin dengan baik dan tepat sehingga tidak salah arahan ataupun sasaran. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan kesesuaian gaya kepemimpinan dengan perilaku individu dalam suatu organisasi.
Perilaku merupakan basil hubungan antara perangsang (stimulus) dan respon Skinner, cit. Notoatmojo 1993). Perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan reaksi, yakni yang disebut rangsangan. Berarti rangsangan tertentu akan menghasilkan reaksi atau perilaku tertentu. Perilaku manusia adalah aktivitas yang timbul karena adanya stimulus dan respons serta dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung (wartawarga.gunadarma.ac.id).

Individu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah orang seorang; pribadi orang (terpisah dari yang lain), organisme yg hidupnya berdiri sendiri, secara fisiologi ia bersifat bebas (tidak mempunyai hubungan organik dengan sesamanya).

Perilaku individu dalam suatu organisasi adalah sikap dan tindakan (tingkah laku) seorang manusia (individu) dalam organisasi sebagai ungkapan dari kepribadian, persepsi dan sikap jiwanya, dimana bisa berpengaruh terhadap prestasi (kerja) dirinya dan organisasi (one.indoskripsi.com).

Manusia atau juga disebut sebagai individu diciptakan berbeda satu sama lain. Masing-masing memiliki keunikan tersendiri yang salah satunya dapat terlihat dari perilaku mereka. Dalam suatu organisasi, terkadang kondisi ini dapat menjadikan organisasi tersebut tidak bisa berjalan dengan efektif karena masing-masing manusia di dalamnya memiliki perilaku yang berbeda. Inilah yang menjadi tugas seorang pemimpin untuk bisa menyamakan perilaku individu-individu di dalam organisasi yang dipimpinnya agar bisa memiliki perilaku yang sama dan sangat mendukung pencapaian tujuan organisasi.








BAB II
PEMBAHASAN
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GAYA KEPEMIMPINAN

A.Holistik Atau Humanis

Holistik atau humanisme memandang bahwa perilaku itu bertujuan, yang berarti aspek-aspek intrinsik (niat, motif, tekad) dari dalam diri individu merupakan faktor penentu untuk melahirkan suatu perilaku, meskipun tanpa ada stimulus yang datang dari lingkungan. Holistik atau humanisme menjelaskan mekanisme perilaku individu dalam konteks what (apa), how (bagaimana), dan why (mengapa). What (apa) menunjukkan kepada tujuan (goals/incentives/purpose) apa yang hendak dicapai dengan perilaku itu. How (bagaimana) menunjukkan kepada jenis dan bentuk cara mencapai tujuan (goals/incentives/pupose), yakni perilakunya itu sendiri. Sedangkan why (mengapa) menunjukkan kepada motivasi yang menggerakan terjadinya dan berlangsungnya perilaku (how), baik bersumber dari diri individu itu sendiri (motivasi instrinsik) maupun yang bersumber dari luar individu (motivasi ekstrinsik)

Stimulus (rangsangan) berupa lingkungan, manusia, benda dan hal lain yang bisa memotivasi organisme tersebut. Stimulus yang diberikan pada organisme dapat diterima atau ditolak. Apabila stimulus tersebut tidak diterima maka proses berhenti disini. Tetapi bila stimulus tersebut diterima oleh organisme berarti stimulus tersebut efektif dan dilanjutkan kepada proses berikutnya. Setelah itu organisme mengolah stimulus tersebut sehingga terjadi kesediaan untuk bertindak demi stimulus yang telah diterimanya (bersikap). Akhirnya dengan adanya dukungan dan dorongan dari lingkungan maka stimulus tersebut mempunyai efek tindakan dari individu berupa respon. Respon inilah yang disebut dengan perilaku individu. Skiner kemudian membedakan adanya dua jenis respon yaitu:

1. Respondent respon atau reflexsive, yaitu respon yang ditimbulkan oleh rangsangan – rangsangan (stimulus) tertentu yang dapat menimbulkan respon – respon yang relatif tetap. Misalnya makanan yang lezat menimbulkan keinginan untuk makan, cahaya terang menyebabkan mata tertutup, bagitu juga respon yang mencakup perilaku emosional.

2. Operant respon atau instrumental respon, yaitu respon yang timbul dan berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsang tertentu yang dapat memperkuat respon. Misalnya pemberian penghargaan terhadap pegawai yang berprestasi dapat menjadikan pegawai tersebut terpacu untuk lebih baik lagi dalam melaksanakan tugasnya.

B.Motivasi Individu

Motivasi adalah kondisi psikologis yang menimbulkan, mengarahkan, dan mempertahankan tingkah laku tertentu (Pitrinch & Schunk, dalam Sukadji & Singgih-Salim, 2001). Winkel (1996) menyatakan bahwa motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arahan pada kegiatan belajar itu demi mencapai tujuan. Motivasi merupakan syarat mutlak untuk belajar dan mempengaruhi arah aktivitas yang dipilih serta intensitas keterlibatan seseorang dalam suatu aktivitas.

McClelland (dalam Sukadji dan Singgih-Salim, 2001) mengemukakan bahwa manusia dalam berinteraksi dengan lingkungannya dipengaruhi oleh motif. Ada 3 kelompok motif yang dikemukakan olehnya, yaitu :
§  Motif untuk berhubungan dengan orang lain (Affiliation Motive), yaitu motif yang mengarahkan tingkah laku seseorang untuk berhubungan dengan orang lain. Yang menjadi tujuan adalah suasana akrab dan harmonis. Ciri-ciri orang dengan motif afiliasi tinggi adalah : senang berada di dalam suasana akrab, risau bila harus berpisah dengan sahabat, berusaha diterima kelompok, dalam bekerja atau belajar melihat dengan siapa ia bekerja atau belajar.
§  Motif untuk berkuasa (Power Motive), yaitu motif yang menyebabkan sieseorang ingin menguasai atau mendominasi orang lain dalam berhubungan dengan orang lain dan cenderung bertingkah laku otoriter.
§  Motif untuk berprestasi, yaitu motif yang mendorong seseorang untuk mencapai keberhasilan dalam bersaing dengan suatu ukuran keunggulan, baik yang berasal dari standar prestasinya sendiri di waktu lalu atau prestasi orang lain. Yang terpenting adalah bagaimana caranya ia dapat mencapai suatu prestasi tertentu.

Motivasi individu dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang individu yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan antusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik).

Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan terhadap kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam kehidupan lainnya. Kajian tentang motivasi telah sejak lama memiliki daya tarik tersendiri bagi kalangan pendidik, manajer, dan peneliti, terutama dikaitkan dengan kepentingan upaya pencapaian kinerja (prestasi) seseorang.

Dalam konteks studi psikologi, Abin Syamsuddin Makmun (2003) mengemukakan bahwa untuk memahami motivasi individu dapat dilihat dari beberapa indikator, diantaranya:

(1) Durasi kegiatan
(2) Frekuensi kegiatan
(3) Persistensi pada kegiatan
(4) Ketabahan, keuletan dan kemampuan dalam mengahadapi rintangan dan kesulitan
(5) Devosi dan pengorbanan untuk mencapai tujuan
(6) Tingkat aspirasi yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan
(7) Tingkat kualifikasi prestasi atau produk (out put) yang dicapai dari kegiatan yang dilakukan
(8) Arah sikap terhadap sasaran kegiatan.


C Bentuk Perilaku Individu

Bentuk-bentuk perilaku individu tidak terlepas dari kepribadian yang dimilikinya. Menurut teori psikoanalitik Sigmund Freud, kepribadian ini terdiri dari tiga elemen, yaitu id, ego, dan superego. Ketiga kepribadian inilah yang bekerja sama untuk menciptakan bentuk-bentuk perilaku manusia yang kompleks.

1. Id adalah satu-satunya komponen kepribadian yang hadir sejak lahir. Aspek kepribadian sepenuhnya sadar dan termasuk dari perilaku naluriah dan primitif. Menurut Freud, id adalah sumber segala energi psikis, sehingga komponen utama kepribadian. Id didorong oleh prinsip kesenangan, yang berusaha untuk kepuasan segera dari semua keinginan, keinginan, dan kebutuhan. Jika kebutuhan ini tidak puas langsung, hasilnya adalah kecemasan segera atau ketegangan. Namun, segera memuaskan kebutuhan ini tidak selalu realistis atau bahkan mungkin. Jika kita diperintah seluruhnya oleh prinsip kesenangan, kita mungkin menemukan diri kita meraih hal-hal yang kita inginkan dari tangan orang lain untuk memuaskan keinginan kita sendiri. Perilaku semacam ini akan baik mengganggu dan sosial tidak dapat diterima. Menurut Freud, id mencoba untuk menyelesaikan ketegangan yang diciptakan oleh prinsip kesenangan melalui proses utama, yang melibatkan pembentukan citra mental dari objek yang diinginkan sebagai cara untuk memuaskan kebutuhan.

2. Ego adalah komponen kepribadian yang bertanggung jawab untuk menangani dengan realitas. Menurut Freud, ego berkembang dari id dan memastikan bahwa dorongan dari id dapat dinyatakan dalam cara yang dapat diterima di dunia nyata. Fungsi ego baik di pikiran sadar, prasadar, dan tidak sadar. Ego bekerja berdasarkan prinsip realitas, yang berusaha untuk memuaskan keinginan id dengan cara-cara yang realistis dan sosial yang sesuai. Prinsip realitas beratnya biaya dan manfaat dari suatu tindakan sebelum memutuskan untuk bertindak atas atau meninggalkan impuls. Dalam banyak kasus, impuls id itu dapat dipenuhi melalui proses menunda kepuasan – ego pada akhirnya akan memungkinkan perilaku, tetapi hanya dalam waktu yang tepat dan tempat.

3. Komponen terakhir untuk mengembangkan kepribadian adalah superego. superego adalah aspek kepribadian yang menampung semua standar internalisasi moral dan cita-cita yang kita peroleh dari kedua orang tua dan masyarakat – kami rasa benar dan salah. Superego memberikan pedoman untuk membuat penilaian.


Dengan kekuatan bersaing begitu banyak, mudah untuk melihat bagaimana konflik mungkin timbul antara ego, id dan superego. Freud menggunakan kekuatan ego istilah untuk merujuk kepada kemampuan ego berfungsi meskipun kekuatan-kekuatan duel. Seseorang dengan kekuatan ego yang baik dapat secara efektif mengelola tekanan ini, sedangkan mereka dengan kekuatan ego terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat menjadi terlalu keras hati atau terlalu mengganggu.

Perilaku individu terdiri dari berbagai macam bentuk, tergantung dari aspek mana dilihatnya, seperti perilaku termotivasi, perilaku tidak termotivasi, perilaku reflek, perilaku otomatis, perilaku yang dipelajari, perilaku instingtif, dan sebagainya. Secara psikologi, bentuk-bentuk perilaku individu yaitu berupa:
§  Perilaku sadar (yaitu perilaku yang melalui kerja otak dan pusat susunan syaraf). Perilaku sadar ini hanya sekitar 40% yang dialami oleh manusia
§  Perilaku tidak sadar (perilaku yang sopan atau instingtif). Perilaku ini terjadi di ambang sadar atau alam tidak sadar. Perilaku tidak sadar ini biasanya untuk menyimpan semua harapan, keinginan, dan ketakutan manusia
§  Perilaku tampak dan tidak tampak
§  Perilaku sederhana dan kompleks
§  Perilaku kognitif, afektif, konatif, dan psikomotor
Selain itu terdapat pula bentuk-bentuk perilaku dilihat dari jenis responnya, yaitu:
§  Perilaku pasif (respons internal): Perilaku yang sifatnya masih tertutup, terjadi dalam diri individu dan tidak dapat diamati secara langsung. Perilaku ini sebatas sikap belum ada tindakan yang nyata. Contoh : berpikir, berfantasi, berangan-angan.
§  Perilaku aktif (respons eksternal): Perilaku yang sifatnya terbuka. Perilaku aktif adalah perilaku yang dapat diamati langsung, berupa tindakan nyata. Contoh: mengerjakan ulangan, membaca buku pelajaran.
























TIPE DAN GAYA KEPEMIMPINAN

1.TipeOtokratik
Semua ilmuwan yang berusaha memahami segi kepemimpinan otokratik mengatakan bahwa pemimpin yang tergolong otokratik dipandang sebagai karakteritik yang negatif.        
Dilihat dan persepsinya seorang pemimpin yang otokratik adalah seseorang yang sangat egois. Seorang pemimpin yang otoriter akan menujukan sikap yang menonjolkan keakuannya. antara lain dalam bentuk:          
a).Kecenderungan memperlakukan para bawahannya sama dengan alat-alat lain dalam organisasi. seperti mesin dan dengan demikian kurang menghargai harkat dan martabat  mereka.                             
b).Pengutamaan orientasi terhadap pelaksanaan dan penyelesaian tugas tanpa mengkaitkan pelaksanaan tugas itu dengan kepentingan dan kebutuhan para bawahannya.        
c).Pengabaian peranan para bawahan dalam proses pengambilan keputusan.  

Gaya kepemimpinan yang dipergunakan pernimpin yang otokratik antara lain:   
- Menuntut ketaatan penuh dan para bawahannya    
- Dalam menegakkan disiplin menunjukkan keakuannya     
- Bernada keras dalam pemberian perintah atau instruksi     
- Menggunakan pendekatan punitif dalam hal terhadinya penyimpangan oleh bawahan.        

2. Tipe Paternalistik            
Tipe pemimpin paternalistik hanya terdapat di lingkungan masyarakat yang bersifat tradisional, umumnya dimasyarakat agraris. Salah satu ciri utama masyarakat tradisional ialah rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para anggota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan.            
Pemimpin seperti ini kebapakan, sebagai tauladan atau panutan masyarakat. Biasanya tokoh - tokoh adat, para ulama dan guru. Pemimpin ini sangat mengembangkan sikap kebersamaan.
3. Tipe Kharismatik
Tidak banyak hal yang dapat disimak dan literatur yang ada tentang kriteria kepemimpinan yang kharismatik. Memang ada karakteristiknya yang khas yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin yang kharismatik adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang tersebut dikagumi. 

4. Tipe Laissez Faire          
Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dan orang-orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai, tugas apa yang harus ditunaikan oleh masing-masing anggota dan pemimpin tidak tertalu sering intervensi.Gaya kepemimpinan kendali bebas mendeskripsikan pemimpin yang secara keseluruhan memberikan karyawannya atau kelompok kebebasan dalam pembuatan keputusan dan menyelesaikan pekerjaan menurut cara yang menurut karyawannya paling sesuai (Robbins dan Coulter, 2002, p. 460).
Menurut Sukanto (1987) ciri-ciri gaya kepemimpinan kendali bebas (pp.196-198) :
1.Kebebasan penuh bagi keputusan kelompok atau individu dengan partisipasi minimal dari pemimpin.
2.Bahan-bahan yang bermacam-macam disediakan oleh pemimpin yang membuat orang selalu siap bila dia akan memberi informasi pada saat ditanya.
3. Sama sekali tidak ada partisipasi dari pemimpin dalam penentuan tugas.
4.Kadang-kadang memberi komentar spontan terhadap kegiatan anggota atau pertanyaan dan tidak bermaksud menilai atau mengatur suatu kejadian.
Ciri-ciri gaya kepemimpinan kendali bebas (Handoko dan Reksohadiprodjo, 1997, p. 304):
1. Pemimpin membiarkan bawahannya untuk mengatur dirinya sendiri.
2. Pemimpin hanya menentukan kebijaksanaan dan tujuan umum.
3. Bawahan dapat mengambil keputusan yang relevan untuk mencapai tujuan dalam segala hal yang mereka anggap cocok.  
Karakteristik dan Gaya Kepemimpinan tipe ini adalah:      
a). Pendelegasian wewenang terjadi secara ekstensif           
b).  Pengambilan keputusan diserahkan kepada para pejabat pimpinan yang lebih rendah dan kepada petugas operasional, kecuali dalam hal-hal tertentu yang nyata-nyata menuntut  keterlibatannya langsung.           
c).  Status quo organisasional tidak terganggu
d).  Penumbuhan dan pengembangan kemampuan berpikir dan bertindah yang inovatif  diserahkan  kepada para anggota organisasi yang bersangkutan sendiri.     
e).  Sepanjang dan selama para anggota organisasi menunjukkan perilaku dan prestasi                 kerja yang memadai, intervensi pimpinan dalam organisasi berada pada tingkat yang minimum.
5. Tipe Demokratik  
a).  Pemimpin yang demokratik biasanya memandang peranannya selaku koordinator dan integrator dan berbagai unsur dan komponen organisasi.     
b).  Menyadari bahwa mau tidak mau organisasi harus disusun sedemikian rupa sehingga menggambarkan secara jelas aneka ragam tugas dan kegiatan yang tidak bisa tidak  harus dilakukan demi tercapainya tujuan.
c). Melihat kecenderungan adanya pembagian peranan sesuai dengan tingkatnya.
d).  Memperlakukan manusia dengan cara yang manusiawi dan menjunjung harkat dan   martabat manusia
e). Seorang pemimpin demokratik disegani bukannya ditakuti.













BAB III
KESIMPULAN
Gaya kepemimpinan menurut Kenneth Blanchard (1988, p.1) adalah pola perilaku pada saat seseorang mencoba mempengaruhi orang lain dan mereka menerimanya. Kepemimpinan dalam sebuah organisasi dituntut untuk bisa membuat individu-individu dalam organisasi yang dipimpinnya bisa berperilaku sesuai dengan yang diinginkan oleh pemimpin untuk mencapai tujuan organisasi. Maka dari itu seorang pemimpin haruslah bisa memahami perilaku individu-individu di dalam organisasi yang dipimpinnya untuk bisa menemukan gaya kepemimpinan yang tepat bagi organisasinya.

Bentuk-bentuk perilaku individu tidak terlepas dari kepribadian yang dimilikinya. Menurut teori psikoanalitik Sigmund Freud, kepribadian ini terdiri dari tiga elemen, yaitu id, ego, dan superego. Ketiga kepribadian inilah yang bekerja sama untuk menciptakan bentuk-bentuk perilaku manusia yang kompleks.
Beberapa gaya kepemimpinan diantaranya adalah:
1.TipeOtokratik
Semua ilmuan yang berusaha memahami segi kepemimpinan otokratik mengatakan bahwa pemimpin yang tergolong otokratlk dipandang sebagai karakteritik yang negatif.     
Dilihat dan persepsinya seorang pemimpin yang otokratik adalah seseorang yang sangat egois. Seorang pemimpin yang otoniter akan menujukan sikap yang menonjolkan keakuannya. antara lain dalam bentuk.
 2. Tipe Paternalistik  
Tipe pemimpin paternal istik hanya terdapat di lingkungan masyarakat yang bersifat tradisional, umumnya dimasyarakat agraris. Salah satu ciri utama masuarakat tradisional ialah rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para anggiota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan

3. Tipe Kharismatik
Tidak banyak hal yang dapat disimak dan literatur yang ada tentang kriteria kepemimpinan yang kharismatik. Memang ada karakteristiknya yang khas yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar.
4. Tipe Laissez Faire          
Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan sendininya karena para anggota organisasi terdiri dan orang-orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai, tugas apa yang harus ditunaikan oleh masing-masing anggota dan pemimpin tidak tertalu sering intervensi.Gaya kepemimpinan kendali bebas mendeskripsikan pemimpin yang secara keseluruhan memberikan karyawannya atau kelompok kebebasan dalam pembuatan keputusan dan menyelesaikan pekerjaan menurut cara yang menurut karyawannya paling sesuai (Robbins dan Coulter, 2002, p. 460). 5. Tipe
5. Demokratik
Pemimpin yang demokratik biasanya memandang peranannya selaku koordinator dan integrator dan berbagai unsur dan komponen organisasi.